Medan – Penulis buku “Jadi Mahasiswa Kaya Kenapa Tidak!” Andik Top mengatakan keberanian adalah awal yang menentukan. Banyak kesuksesan terjadi dalam hidup diawali dengan sebuah keberanian. “Keberanian itu adalah keyakinan, yakin pada diri sendiri, tidak memperdulikan apa kata orang lain. Yakin dirinya bisa. Jika sudah ada keyakinan diri sendiri maka awal menentukan akan tiba,” kata Andik Top saat menjadi narasumber Seminar Nasional dengan tema “Jadi Mahasiswa Sukses di Era Revolusi Industri 4.0” di Auditorium UMSU, Jalan Muktar Basri Medan, Sabtu (1/12). Seminar ini terselenggarakerja sama Penerbit Erlangga dengan UPT Perpustakaan dan Relawan Perpustakaan UMSU.
Keberanian yang dimiliki akan menjadikan seseorang sukses di masa depannya karena kesuksesan itu tidak hanya ditentukan dengan hasil studi yang diperoleh dari ruang-ruang kelas, tetapi juga ruang-ruang seminar, maupun ruang-ruang organisasi. Jika ingin maka sejak sekarang mahasiswa UMSU diminta untuk bergabung dengan organisasi baik intra maupun ekstra kampus.
Kesuksesan, lanjutnya bisa diawali dengan sugesti dengan meng-install kata-kata positif dalam diri sendiri karena dengan sering-sering diulang bisa menjadi kenyataan.
Keyakinan itu harus juga mampu menghempang hal-hal negatif di sekitar, seperti teman-teman, ataupun komunitas. Banyak hal-hal negative selalu dilontarkan orang di sekitar kita, maka hal tersebut harus dihembang dan dilawan seperti jika teman-teman di kos tidak memberi dampak positif terhadap nilai akademik sebaiknya hijrah ke kos.
Kesuksesan, lanjutnya bisa diawali dengan sugesti dengan meng-install kata-kata positif dalam diri sendiri karena dengan sering-sering diulang bisa menjadi kenyataan.
Keyakinan itu harus juga mampu menghempang hal-hal negatif di sekitar, seperti teman-teman, ataupun komunitas. Banyak hal-hal negative selalu dilontarkan orang di sekitar kita, maka hal tersebut harus dihembang dan dilawan seperti jika teman-teman di kos tidak memberi dampak positif terhadap nilai akademik sebaiknya hijrah ke kos.
“Hati-hati dengan kata-kata negatif di sekitar, orang-orang yang menjadi pencuri ataupun di sekitar kita,” katanya.
Andi Top berpesan untuk mewujudkan keberanian menjadi kenyataan dengan berani berdoa untuk Tuhan. Berdoa kepada Tuhan dan berikhtiar agar segala yang dicita-cita dapat tercapai.
Di akhir pemaparannya, Andik Top menegaskan, di era revolusi industry 4.0, adalah mahasiswa yang mau membuka diri, mau akan perubahan, mau belajar, dekat dengan teknologi. “Kalau ingin sukses pada kemampuan, maka harus fokus pada jalur dan bisa mencari uang dari jalur tersebut. Messi menjadi pemain sepakbola terkenal karena memang fokus akan pekerjaannya,” katanya.
Mahasiswa, lanjutnya juga harus mulai berani menunda kesenangan. Misalnya, mahasiswa harus mengurangi membeli baju tetapi lebih banyak membeli buku, dan mencari sebanyak-banyak pengalaman sehingga ketika nantinya dites wawancara pengetahuan luas.
Andi Top berpesan untuk mewujudkan keberanian menjadi kenyataan dengan berani berdoa untuk Tuhan. Berdoa kepada Tuhan dan berikhtiar agar segala yang dicita-cita dapat tercapai.
Di akhir pemaparannya, Andik Top menegaskan, di era revolusi industry 4.0, adalah mahasiswa yang mau membuka diri, mau akan perubahan, mau belajar, dekat dengan teknologi. “Kalau ingin sukses pada kemampuan, maka harus fokus pada jalur dan bisa mencari uang dari jalur tersebut. Messi menjadi pemain sepakbola terkenal karena memang fokus akan pekerjaannya,” katanya.
Mahasiswa, lanjutnya juga harus mulai berani menunda kesenangan. Misalnya, mahasiswa harus mengurangi membeli baju tetapi lebih banyak membeli buku, dan mencari sebanyak-banyak pengalaman sehingga ketika nantinya dites wawancara pengetahuan luas.
Dari banyak jurus jitu keberhasilan menjadi mahasiswa kaya, Andik Top menekankan akan pentingnya memberikan lebih (give more). Dia menyarankan agar dalam bersedekah harus istiqamah. Benar-benar dilakukan secara terus menerus. Bisa diawali dengan memberi sedekah yang sedikit tetapi setiap hari dilakukan. Maka, dalam kurung waktu tertentu akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik seperti yang pernah dilakukan ketika dirinya menjadi mahasiswa dan akhirnya berhasil membeli satu unit mobil saat mahasiswa semester akhir.
Sebelumnya, Ketua panitia, Indah Sriwahyuni melaporkan kegiatan diikuti 300-an peserta dari mahasiswa UMSU dan sejumlah perguruan tinggi lain. Ketua Relawan Perpustakaan UMSU, Ghina Farathika menyebutkan kegiatan adalah kegiatan awal yang dilakukan Relawan Perpustakaan UMSU dengan harapan ke depan mahasiswa bisa mendapat pengalaman bagaimana memulai sebuah kesuksesan.
Sebelumnya, Ketua panitia, Indah Sriwahyuni melaporkan kegiatan diikuti 300-an peserta dari mahasiswa UMSU dan sejumlah perguruan tinggi lain. Ketua Relawan Perpustakaan UMSU, Ghina Farathika menyebutkan kegiatan adalah kegiatan awal yang dilakukan Relawan Perpustakaan UMSU dengan harapan ke depan mahasiswa bisa mendapat pengalaman bagaimana memulai sebuah kesuksesan.
Manager Penerbit Erlangga Medan, Efendi Manurung mengatakan Erlangga komit untuk mendukung pendidikan di Indonesia. “Jelas pengusaha di suatu negara maju ada 14 persen dari jumlah penduduknya. Ternyata di Indonesia masih di kisaran 3,1 persen. Saya berharap melalui seminar ini tumbuh semangat mahasiswa menjadi pengusaha dan tentunya dengan membaca buku yang ditulis Andik Top semakin menambah wawasan meraih kesuksesan tersebut,” katanya.
Pantauan Analisa, acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB berlangsung penuh serius dan santai. Mahasiswa terlihat fokus mengikuti rangkaian seminar, bahkan di sela-sela seminar mahasiswa mengisi keberanian-keberanian yang akan dilakukan ke depannya. Di antaranya, Fadly yang mengisi keinginan untuk menjadi orang sukses dan Putri ingin sukses menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN).
Muhammad Rafly AR, peserta paling muda dari SMPIT Al Hijrah Deli Serdang mengisi keberanian untuk menjadi pembina Paskibra, ingin sukses menjadi qari, dan menulis buku.
Pantauan Analisa, acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB berlangsung penuh serius dan santai. Mahasiswa terlihat fokus mengikuti rangkaian seminar, bahkan di sela-sela seminar mahasiswa mengisi keberanian-keberanian yang akan dilakukan ke depannya. Di antaranya, Fadly yang mengisi keinginan untuk menjadi orang sukses dan Putri ingin sukses menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN).
Muhammad Rafly AR, peserta paling muda dari SMPIT Al Hijrah Deli Serdang mengisi keberanian untuk menjadi pembina Paskibra, ingin sukses menjadi qari, dan menulis buku.