Tenaga perpustakaan yang bukan lulusan perpustakaan tidak perlu minder karena semua bisa dilakukan asalkan bekerja dengan baik,” katanya.
Dia menegaskan, membaca merupakan keterampilan yang diperoleh seseorang setelah dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Jadi, harus dibina, dipupuk, dikembangkan melalui kegiatan belajar mengajar.
“Lingkungan pendidikan dan keluarga merupakan basis yang sangat strategis untuk mengembangkan kebiasaan membaca, kegiatan membaca semestinya aktivitas rutin sehari-hari bagi masyarakat untuk menambah wawasan dan keterampilan,” katanya.
Menurutnya, upaya pembinaan minat baca telah dilakukan pemerintah melalui berbagai kegiatan seperti menetapkan 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional, 14 September sebagai Hari Kunjung Perpustakaan. Maka, desiminasi minat baca dilaksanakan dengan harapan masyarakat termotivasi untuk membaca.
“Kegiatan di Tebing Tinggi ini dilaksanakan dengan mengikutsertakan pustakawan, pengelola perpustakaan dan pemerhati perpustakaan,” katanya.
Sebelumnya, panitia melaporkan tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengembangan minat baca di Provinsi Sumatera Utara dan penyebarluasan minat baca di Tebing Tinggi dalam meningkatkan minat baca bagi pengelola perpustakaan dan pemerhati perpustakaan di Kota Tebing Tinggi.
Sebelumnya, Desiminasi Minat Baca Masyarakat Tahun 2018 juga digelar di Kabupaten Karo. Adapun narasumber Kepala Dinas Perpustkaaan dan Arsip Provsu, Kepala Dinas Perpustkaaan dan Kearsipan Kota Tebing Tinggi dan Anggota Dewan Perpustakaan. “
Kadis Perpustakaan Tebing Tinggi, Drs Khairil Anwar, MSi mengatakan, Kota Tebing Tinggi sangat siap menjadi mitra setiap kegiatan provinsi seperti kegiatan minat baca ini. Dia berharap kepada pustakawan, pengelola perpustakaan agar kreatif dan inovatif dalam bekerja sehingga pengembangan minat baca tumbuh di masyarakat.
Minat Baca Masyarakat Tebing Tinggi ternyata tinggi, tidak hanya membaca tetapi peserta yang ikut desiminasi sudah melahirkan karya berupa buku.