Sabtu pagi, 30 Maret 2019, perpustakaan UMSU sudah ramai. Sejumlah relawan tampak sejak pukul 07.00 WIB sudah mulai berkumpul menyiapkan segala sesuatu. Ada berlatih menjadi Master Ceremony (MC), sebagian bergegas merapikan meja dan bangku. Memasuki pukul 09.00 WIB undangan mulai ramai berdatangan, mereka utusan dari himpunan mahasiswa jurusan, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Mahasiswa (PK IMM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Ada juga undangan yang memang sudah mendaftar. Kehadiran mereka untuk mendengarkan pengalaman dua wanita hebat yang telah menempuh pendidikan di luar negeri.
Bagaimana sih ceritanya?
Elnoviamy, MA (Lulusan LPDP Awardee University of College London menyampaikan untuk bisa kuliah ke luar negeri tentunya impian banyak orang, tetapi tidak semua bisa sukses mencapai impian tersebut, selalu ada saja yang belum beruntung. Harus ada komitmen dan komitmen itu harus dijalankan dengan baik dan sungguh-sungguh.
“Saya terus berkomitmen, komimen kuliah ke luar negeri memang cita-cita saya. Makanya saya menjalankan dengan sungguh-sungguh. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) saya saat tamat S1 mencapai 3,95. Untuk penguasaan bahasa Inggris saya belajar lagi,” katanya saat menjadi narasumber Sudut Inspirasi yang digelar UPT Perpustakaan UMSU bekerjasama dengan Relawan Perpustakaan dan Kantor Perwakilan BI Sumut melalui BI Corner, di Jalan Kapten Muktar Basri Medan, Sabtu (30/3).
Elnoviamy mengatakan, untuk bisa kuliah ke luar negeri, dirinya memiliki mimpi dengan melihat kampus-kampus di luar negeri seperti Oxford University dan kampus-kampus terkenal di dunia. Membayangkan bisa belajar di dalamnya dan membaca buku di perpustakaan. “Enak kali ya belajar di perpustakaan kampus ini,” ucapnya membayangkan ketika itu.
Selain memiliki IPK yang baik, dia menambahkan, mahasiswa yang kuliah ke luar negeri harus aktif di organisasi kampus karena nantinya saat wawancara akan ditanya tentang apa untung dan ruginya aktif di organisasi. “Hmm, kalau hanya sekadar IPK tinggi saya kira tidak cukup. Oh, Anda IPK tinggi dan aktif belajar tetapi tidak akan ada pertanyaan karena tidak ada yang lain. Nah, untuk bisa lulus sebaiknya ya harus aktif kegiatan di kampus seperti bergambung di komunitas, seperti IMM, UKM dan Relawan Perpustakaan ini,”ucapnya.
Selain bicara komitmen, Elnoviamy berbicara pengalaman kuliah di luar negeri seperti dosen-dosen bimbingan tesis yang begitu ramah, tidak perlu harus bertatap muka atau tidak membuat mahasiswanya menunggu dan sangat baik. “Tidak pernah disuruh menunggu, harus mencari mereka, kita dianggap sebagai rekan,” katanya.
Narasumber lain, Khairun Nissa, MTESOL (Lulusan LPDP Monash University) menyampaikan untuk bisa kuliah ke luar negeri harus memiliki kemampuan bahasa Inggris seperti penguasaan International English Language Test System (IELTS) dan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) karena merupakan syarat mutlak untuk bersekolah ke luar negeri.
Kepala Perpustakaan UMSU, Muhammad Arifin, MPd didampingi Pengelola BI Corner, Isva Affanura Khairi, S.Sos mengatakan Sudut Inspirasi merupakan program prioritas BI Corner UMSU. Apalagi, setelah menjadi BI Corner Terbaik se Indonesia, BI Corner UMSU berbenah melaui program-program yang bisa bermanfaat bagi mahasiswa. Di antaranya menggelar sudut inspirasi. “Jadi, kehadiran BI Corner UMSU adalah yang pertama kali di UMSU dan menginspirasi corner-corner lain seperti Japan Corner, India Corner dan Warung Prancis. Maka, Sudut Inspirasi ini dengan menghadirkan narasumber yang lulusan luar negeri melalui program beasiswa diharapkan bisa menginspirasi mahasiswa UMSU lainnya,” katanya.
Sudut Inspirasi akan diadakan dua kali dalam setahun dan dalam skala besar peserta di antaranya berencana menghadirkan penulis terkenal di September 2019. Kegiatan lain yang digelar di BI Corner yakni lomba foto dan lomba resensi buku dengan buku-buku yang ada di BI Corner.
Ketua Relawan Perpustakaan UMSU, Ghina Farathika mengatakan sangat berterimakasih kepada para relawan dan mahasiswa UMSU yang begitu antusias menghadiri Sudut Inspirasi dan diharapkan kegiatan ini menjadi jembatan agar mahasiswa UMSU memiliki pengetahuan bagaimana bisa kuliah ke luar negeri selain mendapat informasi dari buku tetapi juga mendengarkan pengalaman dari narasumber.
Acara diakhir dengan penyerahan plakat, pembagian doorprize kepada peserta yang bertanya dan sesi foto bersama narasumber. Relawan perpustakaan UMSU terlihat sangat bergembira.