Muktar Basri-Medan: Rektor UMSU diwakili Wakil Rektor I, Dr Muhammad Arifin Gultom, MHum me-launching pemanfaatan 1000 buku hibah dari Perpustakaan Nasional RI di Perpustakaan UMSU, Jalan Muktar Basri Medan, Jumat (8/12). Mahasiswa terlihat sangat antusias sejak pagi hingga sore menghadiri dan meminjam buku-buku baru tersebut.
WR I UMSU, Muhammad Arifin Gultom mengatakan, belum lama ini UMSU telah menerima hibah 1000 buku dengan 500 judul dari Perpunas RI. Sebagai ungkapan rasa syukur dan apresiasi maka pihak rektorat melalui Perpustakaan UMSU mengadakan acara launching sebagai pertanda buku-buku hibah tersebut sudah bisa dipinjam.
Dia menegaskan, jika dikaitkan dengan konteks ajaran Islam, membaca adalah merupakan sesuatu yang sangat diutamakan dan dianjurkan. Bahkan, wahyu pertama diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah tentang perintah Iqra yang artinya membaca.
Dia mengatakan, harus diakui membaca belum menjadi kebutuhan primer, bahkan berdasarkan hasil penelitian lembaga internasional minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dan tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain.
WR I UMSU berbagi cerita bagaimana ketika mengajar di kelas semester akhir selalu menanyakan kepada mahasiswa. “Siapa di antara kita yang memiliki 240 buku bacaan di meja belajarnya. Alhamdulillah, tidak satupun yang menjawab”. Ketika dikurangi lagi menjadi satu matakuliah 3 buku. Maka, jika dikalikan 48 mata kuliah maka ada 144 buku bacaan di atas meja belajarnya. Alhamdulillah juga tidak ada. Dikurangi satu mata kuliah satu buku bacaan. Jadi, ada sekitar 48 buku bacaan di meja belajar. Mulailah ada satu-satu walaupun ada yang malu-malu,” ucapnya.
Melihat kondisi, lanjut Muhammad Arifin Gultom dirinya kembali bertanya mana lebih banyak buku tulis atau buku bacaan. “Semua mahasiswa mengatakan buku tulis. Maka bisa diambil kesimpulan sementara mahasiswa masih berharap perkuliahan itu dari omongan dosen, tidak dilengkapi dengan buku-buku bacaan yang sebenarnya sudah disampaikan oleh dosen. Alasannya karena memang tidak mungkin satu kali pertemuan hanya dengan tatap muka maka harus diimbangi dengan membaca”.
Dia berharap, keberadaan Perpustakaan yang ada di UMSU bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh segenap civitas akademika. “Bukan cuma mahasiswa, tapi juga termasuk dosen,” ujarnya.
Plt Kepala Perpustakaan UMSU Muhammad Arifin, MPd menyampaikan, hibah buku ini merupakan program Perpustakaan Nasional, dimana tercatat 100 Perguruan Tinggi di Indonesia yang menerima hibah, dua diantaranya dari Sumatera Utara, dan UMSU adalah salahsatunya. ”Untuk menyambut koleksi buku-buku baru ini kita sudah merancang sebuah program khusus sehingga kehadiran buku ini kesannya lebih terhormat dan dapat dilayankan dengan baik nantinya,” ujar Arifin.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sesuai amanat Rektor UMSU Dr Agussani MAP, kedepan pengelolaan Perpustakaan UMSU harus lebih baik lagi. Misalnya, kata Arifin, harus ada kebijakan pemulangan atau denda buku yang merupakan bagian dari penyempurnaan tata-kelola dan manajemen perpustakaan UMSU yang lebih profeional dan akuntabel. “Nanti uang denda buku ini akan distor langsung ke Biro Keuangan dan setiap tahun akan kita hituang dan evaluasi akumulasi jumlahnya,” kata Arifin.
Kemudian, Perpustakaan UMSU berusaha untuk berbenah, sehingga keberadaannya dapat dirasakan lebih bermanfaat oleh seluruh civitas akademika. “Jika sebelumnya penyedian koleksi buku disesuaikan dengan permintaan dari kebutuhan akademik ditingkat Fakultas dan Program Studi, maka nanti rencananya akan kita perluas lagi cakupannya, kita juga akan mengakamodir permintaan langsung dari kalangan mahasiswa,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa dalam waktu dekat Perpustakaan UMSU juga akan menerima hibah buku dari Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara. “Jumlahnya sekitar seribuan dengan sistem pinjam pakai selama 5 tahun,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Arifin, diawal 2018 nanti Perpustakaan UMSU juga akan mengagendakan program “e-book”. Artinya kedepan, Perpustakaan UMSU bertekad tidak hanya menyuguhkan koleksi buku secara konvensional, tapi juga akan menyediakan pelayanan e-book yang bisa didownload secara gratis oleh civitas akademisi UMSU.
Dewasa ini, kata Arifin, digitalisasi informasi adalah sebuah keniscayaan bagi sebuah institusi perguruan tinggi, yakni mendigitaliasi koleksi karya ilmiah yang dimilikinya dan membuatnya tersedia untuk diakses secara online melalui internet. “Program ini merupakan bentuk komitmen kita untuk terus membenahi Perpustakaan UMSU sehingga bisa berkontribusi maksimal menopang kemajuan UMSU ke depan dalam mewujudkan impian menjadi kampus yang unggul, cerdas dan terpercaya,” jelasnya.
Bukan cuma itu, kata Arifin, Perpustakaan UMSU sedang menyiapkan program website dan e-respository , yaitu satu set layanan yang menawarkan berbagai bahan literasi digital yang dihasilkan oleh sebuah lembaga pendidikan ataupun dari lembaga lain yang dikelola sehingga dapat diakses oleh masyarakat penggunanya.
Secara eksternal Perpustakaan UMSU juga akan terus membangun kerjasama (MoU) dengan sejumlah perpustakaan Perguruan Tinggi di Sumut yang pengelolalan jauh lebih maju, seperti perpustakan USU dan UNIMED.
Sedangkan secara internal, Perpustakaan UMSU akan proaktif menggalakkan program pendidikan kepustakaan yang ditujukan khususnya kepada mahasiswa UMSU. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana cara pemanfaan perpustakaan yang baik dan efektif. “Untuk program pendidikan ini kita akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga kemahasiswaan yang ada di UMSU,” sebutnya. (*)