Muktar Basri-Medan: Semangat untuk maju dan berkembang memegang kepercayaan masyarakat terhadap UMSU terus dipegang. Salah satunya memberikan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa. Hal inilah yang mendasari UPT Perpustakaan UMSU belajar secara langsung mengelola perpustakaan ke UPT Perpustakaan Unsyiah yang telah meraih akreditasi A di bidang pengelolaan Perpustakaan oleh Perpunas RI. Tetapi, akreditasi institusi Unsyiah juga A.
Kunjungan ke UPT Perpustakaan Unsyiah dilakukan oleh Plt Kepala UPT Perpustakaan UMSU, Muhammad Arifin, MPd pada 28-29 Desember 2017. Dia mengatakan library visit dan studi banding dilaksanakan karena perpustakaan Unsyiah telah terakreditasi A oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Selain itu, tentunya sebagai wujud karena UMSU saat ini sedang melakukan persiapan untuk mencapai level terbaik pada akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi perpustakaan sendiri.
“Ini kami lakukan sebagai upaya melakukan benchmarking (pembandingan) ke beberapa perguruan tinggi yang berakreditasisi dengan level A. Unsyiah dan Unimed merupakan universitas yang telah mencapai level akreditasi tertinggi dan keduanya sudah memiliki digital library sesuai dengan standar kualitas yang dibutuhkan suatu perpustakaan perguruan tinggi,” katanya.
Saat librarty visit dan studi banding seperti di Unsyiah, Kepala UPT Perpustakaan Unsyiah, Taufiq Abdul Gani menyambut baik, berbagi cerita bagaimana mengelola perpustakaan yang awalnya tidak dianggap tetapi menjadi suatu lembaga yang diperhitungkan bahkan memberi kontribusi besar terhadap kemajuan besar sebuah perguruan tinggi.
Mengelola perpustakaan tentunya harus ada kreativitas dan tenaga perpustakaan juga harus memiliki rasa bangga bahwa bekerja di perpustakaan bukan sebagai tempat ‘buangan’ tetapi tempat yang menyenangkan untuk mengabdi.
Usai berdiskusi terkait manajemen, Kepala Bidang Pelayanan UPT Perpustakaan Unsyiah, Ida mengajak keliling dari satu tempat ke tempat lain, di antaranya di Unsyiah ada bagian penjaminan mutu perpustakaan, bagia perencanaan, server tersendiri, bahkan mahasiswa di perpustakaan benar-benar diberlakukan secara humanis. “Ada ruangan khusus mahasiswa yang memang datang untuk istrirahat setelah lelah kuliah. Mereka bisa membaca sambil tiduran,” katanya.
Hal yang menarik lagi, adanya tim relawan yang bertugas membantu pustakawan. Relawan tersebut diberi sertifikat dan bantuan lain. Para relawan bekerja membantu shelving dan sejumlah pelayanan lain.Ada juga unit-unit kewirausahaan yang dikelola mahasiswa, bahkan ada ruang khusus yang diperuntukan bagi penyaluran bakat dan minat mahasiswa.
Di hari kedua kunjungan dipusatkan menghadiri seminar yang diselenggarakan UPT Perpustakaan Unsyiah bekerja sama dengan penulis ternama dari Malaysia Prof Muhd Kamil Ibrahim dan Roza Roslan.